
Kini usia sudah menginjak 20 tahun sampai sekarang tak sepatah katapun yang terucap ketika kita berdua bertemu. Dalam sebuah frekuensi yang sama, yang ku kiri sudah menjadi takdir untuk dipertemukan. Dipertemukan dalam posisi yang tak mungkin untuk bersatu. Mungkin terakhir kalinya ini ku melihatmu sendiri. Karena ku tahu bulan depan kau akan melangsungkan pernikahan dengannya. Bukan sedih yang kurasa, bukan takut, bukan kecewa karena telah jatuh cinta. Menahan cinta yang bertahun-tahun terpendam ketika akan mengungkap rasa ku tahu kau sudah tidak sendiri lagi. Posisimu serba salah, hingga akhirnya kau putuskan untuk lose kontak denganku. Aku tahu semua ini sudah takdir Tuhan, jika aku tak terima berarti aku ragu dengan pilihan Tuhan yang selalu terbaik untuk kita. Kini aku hanya berdoa untuk mu dan pasanganmu yang baru, pasangan yang benar-benar menjadi orang yang akan menemani mu di dunia. Entah kapan rasa ini berlalu, tetapi aku harus menghilangkan rasa yang sudah ku tanam bertahun-tahun. Sempat ku dengar dari teman, kau mengeluh kenapa aku telat untuk datang ke rumah. Ya mungkin memang sudah bukan jodoh, ada orang lain yang lebih mapan. Suatu saat kita pasti bertemu mungkin puluhan tahun kedepan dan aku ingin kita jadi teman seperti biasa yang saling tanya sapa membangun bersama sebuah tali persaudaraan. Meskipun sudah tidak mungkin untuk bertemu tapi pasti takdir bertemu kemungkinan bertemu selalu ada. Aku pasti akan bingung apa yang harus aku katakan, mungkin kita akan sama-sama bercanda kembali walaupun dengan keadaan yang berbeda. Rasa ini sudah benar hilang, sudah hilang ketika datang orang baru dalam hidup. yaitu istriku nanti itupun jika masih ada kesempatan untuk sanggup meminang dan aku yakin aku pasti bisa. Cinta itu hanya soal waktu kenyamanan akan terbangun dengan iman dan kesabaran sang suami juga istri yang sama sama punya tujuan yang sama. Banyak pasangan yang mengabarkan kegembiraan tapi sedikit pasangan yang mengundang ketika bercerai. Kegembiraan orang memang selalu diceritakan, logika kita menolak unutk mengatakan sesuatu yang buruk, Tuhan saja memerintahkan kita untuk menutup aib. Tapi bukan berarti kita bebeas bercerita kesuksesan kita anak keluargabisa jadi sombong atau mungkin memotivasi tergantung niat. Semua tergantung niat, maka berdoalah untuk selalu dibimbing dalam bercerita. Aku ingin hidup ini tidak ada musuh, berbicaralah yang baik jika buruk tidak perlu dibahas. Lebih baik diam. Aku selalu begitu ketika ada masalah, masalah yang berarti emosi ingin marah diam segera cari air lalu siramkan ke wajah akan lebih tenang. Mungkin itu sebabnya di syurga ada air yang mengalir karena memang dengan air manusia akan tenang. Aku tak yakin di syurga ada handphone kalau ada mereka pasti sibuk nyari tempat untuk mencarge handphone. Sesungguhnya ketenangan datang dari taqwa bukan karena ada handphone. karena handphone bisa membuat seseorang yang harusnya tidak tahu jadi tahu begitupun ketika IGmu diketahui orang luar sana yang langsung ingin meminangmu.
Related Posts